SMA/SMK/SEDERAJAT
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Oleh
:
WINEU
NURAENI M. 152151175
NINDYA
DWIMART KUSNADI 152151176
ZULFA
MAFATIHATUR R . 152151179
SENDY
MAULANA YUSUF 152151180
ANNISA
NISTRIA SEPTIANI 152151183
YADI
NURJAMAN 152151215
DWIKI
NOER SYA’BAN 152151229
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
2016
I. PROGRAM INOVATIF DAN KREATIF YANG DAPAT MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
A.
Nama Program : GOLDEN HONEST
B.
Tujuan Program:
§ Untuk melatih siswa bersikap jujur melalui tindakan nyata agar
terbentuk kepribadian positif.
§ Untuk meningkatkan kejujuran siswa.
§ Untuk melatih daya saing siswa di kelas secara sehat.
§ Untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
C.
Sasaran : SMA/SMK/Sederajat.
D.
Metode :Visual Analitik, Kolaboratif
E.
Proses :
1.
Pada saat awal proses masuknya
sekolah, adanya pemaparan mengenai penggunaan dalam segala bentuk kegiatan
proses pembelajaran di dalam kelas, khususnya pada saat ulangan harian ataupun
ujian yang menggunakan pengawasan langsung dengan menggunakan CCTV yang
langsung tersambung ke monitor yang ada di ruangan BK.
2.
Setiap guru yang akan melakukan
ulangan harian ataupun ujian, diharuskan melaporkan waktu, dan tempat ujian
kepada guru BK, sehingga guru BK dapat mengatur CCTV sebelum akan digunakan.
3.
Saat akan dilaksanakan ujian, guru
memberi tahukan kembali kepada siswa bahwa selama proses ujian akan diawasi
langsung dengan CCTV, sehingga segala bentuk kecurangan akan terlihat, dan guru
menberikan pengarahan kepada para murid untuk duduk secara berurutan menurut
nomor presensi kehadiran di kelas.
4.
Pada saat semua murid sudah duduk
berurutan, maka soal ujian bisa dibagikan dan dalam waktu serempak murid dapat
mulai mengerjakan soal secara bersamaan.
5.
Jika terdapat murid yang melakukan
kecurangan (terlihat langsung oleh guru), maka siswa tersebut akan langsung
ditegur, dan diingatkan untuk mengerjakan semua soal ujian dengan kejujuran.
6.
Disaat yang samapun guru BK akan
mengawasi proses ujian di ruangan BK dan mencatat nama siswa siapa saja yang
melakukan kecurangan, dan nantinya akan dilaporkan ke guru mata pelajaran
tersebut.
7.
Pada hari selanjutnya (setelah
ujian berlangsung) guru BK akan memanggil nama- nama yang melakukan kecurangan
pada saat ujian berlangsung. Guru BK akan memberikan pengenalan mengenai
bagaimana akhlaq yang baik itu dapat dipupuk dengan kejujuran. Dan kejujuran
saat terjadinya proses ujianpun merupakan salah satu bentuk penerapan akhlaq
yang mulia. Guru BK pun akan menjelaskan bahwa nilai itu bukan hal nomor satu
yang harus diraih siswa, tetapi penerapan pemahaman materi yang diaplikasikan
dengan ahlaq yang mulialah hal yang harus diutamakan. Guru Bkpun harus
menekankan kepada siswa, bahwa siswa itu harus dapat mempertanggung jawabkan
nilai yang ia dapatkan. Jika nilai ulangan harian bagus (dengan cara yang
jujur), maka nilai yang terdapat dalam raportpun dapat dipertanggung jawabkan.
8.
Begitupun seterusnya, setiap siswa
yang melakukan kecurangan akan mendapat pembinaan, dari guru BK.
F.
Media Program : CCTV/ Monitor dan DVR.
G.
Materi Kegiatan: Semua materi pada saat
ulangan.
H.
Strategi Kegiatan:
§ Sosialisasi.
Sosialisasi berarti
memaparkan informasi kepada siswa pada saat awal proses masuknya sekolah, bahwa
segala bentuk kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas, khususnya pada saat
proses ulangan harian ataupun ujian akan diawasi langsung dengan CCTV yang
langsung terhubung ke ruangan BK. Dan setiap akan diselenggarakannya ulangan
harian atau ujian, guru mengingatkan kembali hal tersebut kepada para siswa.
§ Pembinaan.
Pembinaan berarti pada
saat awal proses masuknya sekolah, semua guru, dan semua staf disekolah
mengikuti pembinaan. Pembinaan disini, disesuaikan dengan peran dan kerjanya
masing- masing. Misalnya untuk guru BK, yang nantinya akan menjadi monitoring,
mendapat pembinaan berupa pengenalan pemakaian perangkat CCTV. Dan pada saat
pembinaanpun semua guru harus menyepakati bahwa siswa harus duduk secara
berurut berdasarkan nomor presensi, hal tersebut dilakukan untuk memudahkan
pencatatan jika ada siswa yang melakukan kecurangan pada saat ujian
berlangsung.
§ Penempatan CCTV yang akurat.
Berarti, setiap
ruangan di sekolah yang dimaksud minimalnya harus memasang satu buah CCTV di
dalam kelas. Penempatan CCTV harus diperhatikan secara baik dan benar, agar
segala bentuk kegiatan siswa di kelas terutama semua tempat duduk dapat
terpantau dengan jelas oleh CCTV.
I.
Evaluasi:Pada dasarnya evaluasi akan diketahui
setelah program dilaksanakan, tetapi jika pendidik menerapkan program ini, maka
tujuan pendidikan sendiri dapat terlaksana dengan baik, tentunya dengan nilai
kejujuran yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan akhlaq yang baik, dan dapat
memperoleh nilai sesuai dengan potensi dan kemampuan yang kita miliki.
II. II. KASUS DILAPANGAN “ NILAI RAPORT TINGGI TIDAK LULUS SELEKSI PTN”
Pada dNiasarnya nilai raport
yang tinggi memang sangat diinginkan peserta didik manapun, tetapi jika dalam
prosesnya peserta didik melakukan kecurangan maka itu akan sia-sia saja. Karena
potensi akademik peserta didik tidak dapat dilihat dengan nilai raport saja
melainkan harus dilihat dari proses peserta didik memperoleh nilai tersebut. Kasus
yang sedang marak terjadi ialah banyaknya siswa denga nilai raport yang tinggi
gagal dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Hal itu terjadi disebabkan
faktor ketidakjujuran dalam proses pembelajarannya.
A.
Faktor yang Menyebabkan Siswa Tidak
Lulus Seleksi PTN
1. Nilai yang tertera dalam raport tidak berbanding
lurus dengan potensi akademik yang dimiliki
2. Tidak jujurnya peserta didik dalam memperoleh
nilai selama proses pembelajaran
3. Menjadikan mencontek sebagai kebiasaan
4. Malas belajar
5. Tidak percaya diri dalam mengerjakan segala
bentuk soal ujian
6. Menghalalkan segala cara untuk memperoleh nilai
yang tinggi
B.
Cara untuk Mengatasi Kasus
1. Peserta didik harus
berusaha bersikap jujur dalam proses meraih nilai
2. Peserta didik harus lebih
rajin belajar
3. Peserta didik harus dapat
mempertanggung jawabkan nilai yang ia raih
4. Peserta didik harus mampu
bersaing secara sehat dengan peserta didik yang lainnya dalam ujian
5. Peserta didik lebih percaya
diri dalam mengerjakan soal ujian, sehingga tidak ada niatan sedikitpun untuk
mencontek
6. Guru harus menanamkan sikap
disiplin selama ujian berlangsung.
C. Mind
Maps Kejujuran
III. III. LANGKAH YANG HARUS DI
TEMPUH SAAT DITUNJUK MENJADI GURU BK
A.
Secara Umum
1.
Memahami situasi kelas dan peserta didik
2.
Sabar
3.
Lebih dekat dengan peserta didik
4.
Tidak pilih kasih
5.
Menjadi contoh yang baik
B.
Berdasarkan Kompetensi
Seorang Pendidik
1. PEDAGOGIK, guru BK harus
memahami peserta didik, perancangan pembelajaran dan harus dapat mengevaluasi
hasil pembelajaran peserta didik.
2. KEPRIBADIAN, guru BK harus
memiliki kepribadian yang arif, teladan bagi peserta didik, jujur dan sabar
3. SOSIAL, guru BK harus mampu
berkomunikasi dengan peserta didik tanpa cara menggurui
4.
PROFESIONAL, guru BK harus menguasai materi kepribadian dan psikologi
untuk memahami peserta didik.